Malaysia
A. Sejarah Awal
Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat
perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara
Tiongkok dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Claudius
Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya "Golden
Chersonese" dengan Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus
Sabaricus". Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian besar
semenanjung, begitupun Nusantara berada di bawah pengaruh Sriwijaya.
Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam
sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad 10. Di
dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan
Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah
kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada abad ke-14 di Terengganu.
Terdapat banyak kerajaan Tiongkok dan India pada
abad ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Tiongkok.
Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam
tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan
raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil kuno yang diduga berada di sekitar
Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira
Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para
penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi
pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.
Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah
segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai
basis untuk menyerang Sri Lanka pada abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat
di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah
bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung
Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga
mereka beralih kepada Islam.
Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih
tua dari Kedah—misalnya kerajaan kuno Gangga Negara, di sekitar Beruas di
Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang. Jika itu belum cukup,
sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2 M, menjelaskan barang-barang
dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari
abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana
juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu
batasnya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai
Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di
Kataha.
Pada permulaan abad ke-15, Kesultanan Melaka
didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran
dari Palembang, Indonesia, di dalam kerajaan Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia
dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Untuk menghindari penganiayaan,
Parameswara berlayar ke Temasek demi mendapatkan perlindungan Temagi, seorang
penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek.
Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya
sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek
karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh
serombongan armada Jawa dari Majapahit.
Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan
permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya
di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia
meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia mengunjungi Sening
Ujong (nama lama untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah
perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lama untuk Sungai Melaka
modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini.
Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing
ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai
pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan sebuah kerajaan yang disebut
Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki fasilitas untuk tujuan
perdagangan.
Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah
jelas. Sabri Zain mengemukakan, Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia
menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan menyertakan gelar bergaya Persia
"Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah . Juga ada referensi
yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar
yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Tiongkok menyebutkan
bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk
mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara
resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Tiongkok dan bergelar Raja Sri
Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai
tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar
Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang
ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur
Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam
periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai
pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan
Tiongkok dan India.
Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang
mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi,
Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana.
Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain
di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor
(mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya
Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka),
Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun
1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.
Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan
Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang masih ada
sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil
kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan
Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan
Kesultanan Johor) merebut Malaka.
B. Mendaratnya Britania
Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di
Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan
Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai
Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian
Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan
Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda.[39] Pada 1826,
Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan
kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang
yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial
dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah
British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura
menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab
pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.
Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya
untuk mendapatkan bantuan Britania untuk menyelesaikan konflik-konflik internal
mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi
para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania melakukan
campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya.
Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian
terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Tiongkok dan Melayu. Pada
akhirnya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh
Britania di Malaya. Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan
Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu
(jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen
Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi
"penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan
pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.
Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai
Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga
menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20. Empat dari lima
negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam.
Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara
kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19. Sultan Abu Bakar dari Johor dan
Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini
tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan
Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.
Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni
mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan
pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.
Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan
beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh.
Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota
tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari
Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan
kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya. Uni
Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di
Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi
Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri
Malaya di bawah perlindungan Britania.
Selama masa itu, pemberontakan di bawah
kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang
untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya,
berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh
serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih
saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang Perang
Dingin. Melawan latar belakang ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam
Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia
AssalamuAlaikum wr"wb Allahu Akbar-Allahu Akbar allah mahabesar.
ReplyDeleteKenalkan saya IBU ULAN TKI membernya yang kemarin aki brikan nmr 4D asal dari kota MEDAN, jadi tki di SINGAPUR, mau mengucapkan banyak2 trimakasih kepada KI PALAH yg sdh membantu kami sekeluarga melalui nmr TOGEL SINGAPUR 4D Keluar hari rabu kemarin allahamdulillah benar-benar kluar akhirnya dapat BLT Rp.500jt, sesuai niat kami kemarin KI, klo sdh jackpot, kami mau pulan kampung buka usaha & berhenti jadi TKI, TKW, cepek jadi prantauan aki kerena sdh 15 tahun jadi tkw nga ada perkembangan, jangankan dibilang sukses buat kirim ke Kampung pun buat keluarga susah KI, malu KI ama kluarga pulang nga bawah apa2, kita disini hanya dpt siksaan dari majikan terkadan gaji tdk dikasih, jadi sekali lagi trimakasih byk buat aki sdh membantu kami, saya tdk bakal lupa seumur hidup saya atas batuan & budi baik KI PALAH terhadap kami.
Buat sahabat2 tki & tkw yg dilandai masalah/ingin pulang kampung tdk ada ongkos, dan keadaannya sdh kepepet tdk ada pilihan lain lg. jangan putus asa, disini kami sdh temukan solusi yg tepat akurat & trpercaya banyak yg akui ke ahliannya di teman2 di google dengan jaminan tdk bakal kecewa, jelas trasa bedahnya dengan AKI-AKI yang lain, sdh berapa org yg kami telpon sebelum KI PALAH semuanya nihil, hanya menambah beban, nga kaya KI PALAH kmi kenal lewat teman google sdh terbukti membantu ratusan tki & tkw termasuk kami yg dibrikan motipasi sangat besar,demi allah s.w.t ini kisah nyata kami yg tak terlupakan dalam hidup kami AKI, sekali lagi trimakasih byk sdh membantu kami,skrg kami sdh bisa pulang dengan membawa hasil.
Jika sahabat2 merasakan hal yang sama dengan kami.
silahkan Hubungi KI PALAH siapa cepat dia dapat,
TERBATASI penerimaan member...wajib 9 member bisa diterimah dlm 3x putaran.
HUBUNGI LANSUNG DI NO:0823.8831.6351.
Atau kunjungi Situs KI PALA dengan cara klik >>>>>KLIK DI SINI<<<<<
Lagi Bokek?
ReplyDeleteCuma punya dana 10.000
Bisa kok bermain dengan kami
Agent situs online aman & terpecaya
Info hub
WA:0812 2222 996